Kamis, 20 Maret 2008

Memotivasi serta Memulihkan Mental Masyarakat


Bencana banjir yang melanda kabupaten Ngawi, menarik perhatian Kepala LPPM UPN “Veteran” Jatim. Pasalnya enam kelompok dari total 57 kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ajaran 2007-2008 dialihkan ke kota yang berada di ujung barat Jawa Timur itu.
Mulai 11-24 Februari 2008, enam kelompok telah menempati enam desa di kecamatan Geneng kabupaten Ngawi. Keenam desa yang notabene adalah daerah yang terkena banjir paling parah tersebut adalah desa Dempel (kel. 6), desa Kersoharjo (kel. 22), desa Klitik(kel. 35), desa Kasreman (kel. 36), desa Klampisan (kel. 41), dan desa Kersikan (kel. 43).
Djoko selaku kepala kecamatan Geneng menuturkan bahwa pemusatan KKN di daerah pasca banjir ini dimaksudkan agar dapat membantu memperbaiki struktur administrasi desa dan memotivasi serta memulihkan mental masyarakat agar kembali normal. Hal tersebut dipenuhi oleh UPN dengan membuat program kerja yang disesuaikan dengan keadaan di sana.
Tiap bidang produksi berusaha menyesuaikan dengan hasil pertanian yang ada di sana untuk diolah. Contohnya bidang produksi kelompok 36 yang mencoba mengolah ketela pohon menjadi pohong keju dengan 2 rasa yang berbeda. “Kami memilih membuat pohong keju karena kami lihat hasil dari potensi desa Kasreman yang bisa diolah adalah pohong,“ tutur Anton (Manajemen, 2005) selaku koordinator bidang produksi. Ada pula makanan berbahan dasar jagung, misalnya jus jagung dan nugget jagung. Sedangkan kelompok 6 membuat lumpia berisi bayam yang merupakan hasil desa Dempel.
Bidang Teknologi Tepat Guna (TTG), kegiatan dipusatkan pada pembuatan alat penyuling air bersih, dan pembuatan sabun colek. “Sebelumnya kita mendapatkan dua pilihan dari kampus dalam memberikan materi kepada masyarakat, tapi karena dirasa dua pilihan itu sama-sama penting maka kita memutuskan untuk memberikan dua-duanya, yaitu tentang penyulingan air dan sabun colek,” tutur Lifter Herkaunang (Teknik Informatika, 2005) yang merupakan Korbid TTG kelompok 36.
”Kalau saya sendiri mau mencoba membuat sabun colek, karena itu kan untuk pemakaian sehari-hari,” tutur Surtini seorang warga desa Klampisan sebagai bentuk respon dari materi yang disosialisasikan mahasiswa pada warga. Sedangkan dari bidang kesehatan membantu kegiatan di Posyandu dan Puskesmas. Sementara itu, kegiatan pendidikan lebih ditujukan pada sekolah-sekolah Dasar.
Drs. H. Warsito, S.H.,M.M., Rektor UPN “Veteran” Jatim melakukan kunjungan pada Minggu (17/02). Dalam kesempatan itu, masing-masing kelompok menyampaikan paparan singkat tentang program kerja mereka. Di antara enam kelompok, yang paling berbeda adalah kelompok 43. Kelompok ini ditempatkan pada desa kersikan yang kemarin mengalami banjir paling parah. Program kerja mereka tidak sama dengan yang lain, namun lebih menekankan pada perbaikan desa, seperti membantu penduduk memperbaiki rumah dan membersihkan sisa-sisa banjir.
Setelah setiap kelompok selesai presentasi, Warsito memberikan tanggapan dan pengarahan bahwa mahasiswa harus bekerja sebaik-baiknya agar dapat membantu warga dan tidak menjadikan kegiatan KKN hanya sebagai suatu syarat dan keharusan agar lulus kuliah. KKN harus lebih ditekankan pada wujud pengabdian mahasiswa pada masyarakat sehingga jika meninggalkan desa, hasil pengabdian itu bisa digunakan oleh masyarakat setempat,” ujar Warsito.
Sedangkan pelaksanaan KKN di Probolinggo berjalan lancar dengan program kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat tempat KKN berlangsung. (woro/laa).

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger