Kamis, 20 Maret 2008

GPS untuk Menentukan Lokasi dan Arah


Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan satelit. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima di seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi.
Sayangnya teknologi ini belum begitu dikenal di Indonesia. Meskipun demikian perkembangan GPS di Indonesia terbilang pesat, terutama dalam bidang maritim, militer, servai, pemetaan dan lain-lain. Pengguna perorangan pun sudah menggunakan layanan ini dengan secara gratis ataupun membayar iuran tiap bulan, contohnya penggunaan pada Google Earth.
Sebelum GPS dikenal, orang menggunakan beberapa tanda alam untuk menentukan lokasi dan arah. Pada saat mereka berada di darat, mereka menggunakan acuan alam seperti pegunungan, pepohonan ataupun jenis bebatuan. Tanda-tanda alam di atas sifatnya tidak kekal apabila terjadi bencana alam diantaranya banjir yang mengakibatkan tanah longsor ataupun gempa bumi yang dapat menghilangkan semua itu.
Untuk menggantikan tanda-tanda alam tersebut, maka orang menggunakan Kompas sebagai penentu arah. Selain alat ini orang juga menggunakan rasi bintang tertentu sebagai penentu arah. Namun metode pengamatan bintang ini sangat memakan waktu karena orang harus menghitung sudut yang ada diantara bintang-bintang untuk menentukan arah bepergian di lautan yang luas.
Untuk mengetahui posisi dari GPS, diperlukan minimal tiga satelit. Pengukuran posisi GPS didasarkan pada sistem pengukuran matematika yang disebut dengan Triliterasi, yaitu pengukuran suatu titik dengan bantuan tiga titik acu. Misalnya anda berada di suatu kota A (disini kota dianggap sebagai titik), tetapi anda tidak mengetahui di mana anda berada.
Untuk mengetahui keberadaan anda, anda bertanya kepada seseorang, dan orang tersebut menjawab bahwa anda 2 km dari kota B. Jawaban ini tidak memuaskan anda karena anda tidak tahu apakah anda di sebelah selatan, utara, barat, atau timur kota B. Kemudian anda bertanya kepada orang ke-2 dan mendapat jawaban bahwa anda berada 5 km dari kota C. Dengan jawaban ini anda sudah dapat membayangkan dimana posisi anda, hanya ada kemungkinan 2 titik berbeda yang berpotongan antara lingkaran dengan radius kota A dengan kota B dan lingkaran dengan radius kota A dengan kota C.
Untuk lebih memperjelas lagi anda memerlukan orang ke-3, misalnya anda berada di 1 km dari kota D. Dengan demikian anda mendapatkan perpotongan antara lingkaran dengan radius jarak kota A ke kota B, lingkaran antara kota A dan kota C, dan lingkaran antara kota A dan kota D. Dalam GPS kota A adalah alat penerima GPS, kota B, C, dan D adalah Satelit. (sumber: CBN)

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger